New Normal dalam Perspektif Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

MORITA Indonesia – Seperti kita ketahui, hingga saat ini Indonesia sedang menjalankan yang namanya kehidupan New Normal.

Skenario ini mulai ramai dibicarakan pada bulan Mei saat Achmad Yurianto yang saat itu merupakan Juru Bicara Penanganan Covid 19 menyinggung mengenai produktivitas dengan aman sehingga diperlukan tatanan baru.

Tatanan, kebiasaan dan perilaku baru berbasis pada adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat inilah yang disebut new normal.

Cara yang dilakukan dengan rutin cuci tangan pakai sabun, pakai masker saat keluar rumah, jaga jarak aman dan menghindari kerumunan (dilansir dari Kemkes).

Adanya protokol Adaptasi Kebiasaan Baru ini memang menjadi keputusan yang mungkin masih was-was bagi sebagian orang, mengingat korban terpapar Covid-19 terus ada di Indonesia.

Baca juga: SEJARAH HAND SANITIZER, PEMBERSIH TANGAN BERBASIS ALKOHOL YANG DICARI BANYAK ORANG

Namun pemerintah memang tidak hanya sebatas melakukan new normal tetapi sudah mempersiapkan segala protokol dibeberapa bidang: seperti di tempat kerja perkantoran dan industri, sektor jasa dan perdagangan.

Terlepas dari semua usaha yang disediakan pemerintah hingga saat ini Covid 19 masih tetap ada dan penyebaran masih tetap terjadi.

Bahkan situasi ini menjadi kesempatan masyarakat untuk hidup bebas dan normal sehingga banyak yang mengabaikan protokol kesehatan.

Namun menurut, Bidara Shabihah Salma, Mahasiswa Kesehatan Masyarakat di salah satu universitas di Indonesia ini menyampaikan keputusan New Normal sudah menjadi keputusan yang baik untuk diimplementasikan di Indonesia.

Bidara Shabihah Salma, Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Undip
Bidara Shabihah Salma, Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Undip

Baginya, sudah saatnya mulai berdamai dengan Covid-19 karena sektor kesehatan tidak bisa berdiri sendiri.

“Sampai kapan kita mau menghentikan aktivitas kita?” kata Bidara.

Menurutnya, Covid 19 tidak akan berakhir diwaktu dekat sehingga aktivitas harus berjalan, namun ia menyayangkan masyarakat yang lalai dan tidak menaati protokol kesehatan sehingga menyebabkan new normal bisa menjadi gagal.

New normal yang sudah terjadi membawa hal positif seperti contoh dari sektor penerbangan.

Baca juga: JAGA KESEHATAN DIRI DAN KELUARGA AGAR MERDEKA DARI COVID-19

Dengan diterapkan hal tersebut, masyarakat sudah bisa melakukan penerbangan ke tempat tujuan mereka. Sehingga aktivitas dan pekerjaan bisa berjalan baik.

Namun protokol ini tidak selalu direspon masyarakat dengan perilaku positif. Beberapa kelompok masyarakat menganggap sepele hal ini, tidak melakukan protokol kesehatan.

Sehingga new normal memang bisa dilihat menjadi dua hal yakni positif dan negatif.

Mahasiswa kesehatan masyarakat Universitas Diponegoro (Undip) ini juga memiliki tips di era new normal untuk seluruh elemen masyarakat:

  • Tetap dirumah saja jika tidak ada kepentingan diluar rumah
  • Terapkan protokol kesehatan saat keluar rumah
  • Biasakan dan terapkan perilaku hidup bersih dan sehat
  • Berperilaku bijak dan sadar diri dalam menghadapi situasi ini.

Tetap sehat dan mari kita lawan Covid-19 bersama-sama. Salam sehat.

Penulis: Naomi

Leave a comment