Dermatitis Seboroik dan Psoriasis, Apa Bedanya?
Dermatitis Seboroik dan Psoriasis merupakan masalah kulit yang mempengaruhi kulit kepala. Gejala kedua masalah kulit ini sangat mirip sehingga banyak orang yang mengatakan keduanya sama, padahal keduanya punya sejumlah perbedaan.
Jadi, apa perbedaan Dermatitis Seboroik dan Psoriasis ?
- Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik merupakan kondisi kulit yang meradang, bersisik, dan berketombe. Pada dermatitis seboroik sisiknya berwarna kuning atau putih, tipis dan tampak ada minyak. Dermatitis seboroik tidak berdarah saat digaruk. Biasanya timbul di area-area berminyak seperti kulit kepala, wajah, belakang telinga dan alis. Dermatitis seboroik tidak menular, tetapi menimbulkan rasa gatal dan iritasi karena peningkatan produksi minyak.
Gejala dermatitis seboroik meliputi :
- Serpihan putih berkerak seperti ketombe
- Sisik berwarna kuning dan berminyak di kulit kepala
- Kulit bengkak dan merah
- Sensasi gatal dan terbakar di area yang terkena
Faktor-faktor resiko dermatitis seboroik, meliputi :
- Lelah dan stress
- Gangguan imunitas tubuh
- Riwayat keluarga yang memiliki penyakit dermatitis seboroik
- Kulit terlalu berminyak
- Perubahan cuaca ekstrem
- Psosiaris
Psosiaris pada kulit kepala merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan sel kulit baru tumbuh terlalu cepat. Bila normalnya dibutuhkan 28-30 hari untuk pergantian sel kulit, pada orang yang terkena psosiaris hanya butuh 3-4 hari untuk perkembangan sel kulit baru. Penumpukan sel-sel kulit tersebut menimbulkan bercak kulit yang tebal.
Gejala psosiaris meliputi :
- Timbul bercak bersisik pada kulit kepala
- Saat digaruk menyebabkan kulit pecah-pecah dan berdarah
- Sisik berwarna putih keperakan
- Kulit terasa perih dan terbakar
Faktor-faktor resiko psosiaris, meliputi :
- Riwayat genetic
- Cedera kulit
- Iritasi akibat paparan sinar UV (sunburn)
- Infeksi
Pengobatan untuk dermatitis seboroik dan psosiaris pada kulit kepala ini biasanya menggunakan shampoo yang khusus untuk mengatasi pengelupasan kulit dan meredakan gatal. Kamu bisa ke dokter untuk mendapatkan saran obat untuk dikonsumsi.
Sumber :
Leave a comment
You must be logged in to post a comment.