Category: Hand Sanitizer

Hand Sanitizer yang Efektif Cegah Virus Corona

Salah satu cara untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut adalah dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer. Tapi kamu harus tau, ternyata tidak semua hand sanitizer efektif untuk cegah penularan Corona. Menurut CDC, mencuci tangan menggunakan air dan sabun masih paling efektif. Tapi jika tidak sempat, maka hand sanitizer bisa jadi pilihan.

CDC juga menyebutkan tipe hand sanitizer yang digunakan pun harus berbasis alkohol minimal 60%. Beberapa penelitian menemukan tipe hand sanitizer berbasis alkohol antara 60 – 95 persen lebih efektif membunuh berbagai jenis kuman, termasuk virus. Jika Alkohol kurang dari 60% tidak efektif membunuh bakteri dan virus-virus tersebut.

Selain mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer, usahakan untuk tidak menyentuh wajah dengan tangan kotor. Menyentuh wajah ditakutkan bisa membuat virus masuk melalui mata, hidung, atau mulut.

Hand Sanitizer yang memiliki kandungan alkohol diatas 60% adalah MORITA Hand Sanitizer. MORITA Hand Sanitizer memiliki kandungan Alkohol 80% yang efektif membunuh bakteri dan virus membawa penyakit. MORITA Hand Sanitizer juga memiliki aroma yang segar (strawberry, lemon dan natural) serta tidak akan membuat tangan kamu kering. MORITA Hand Sanitizer juga memiliki nomor ijin KEMENKES RI yang sudah pasti kualitas produk terjamin aman untuk digunakan. MORITA Hand Sanitizer tersedia dalam 2 bentuk, gel dan spray. Sesuaikan saja dengan kebutuhan dan kesukaan kamu ya, Sobat.

MORITA Hand Sanitizer tersedia di shopee, tokopedia, blibli dan lazada.

Klik link ini untuk memesan :

https://linktr.ee/stmoritafarma

 

 

Sumber :

https://kumparan.com/berita-hari-ini/jangan-salah-beli-ini-tipe-hand-sanitizer-yang-efektif-cegah-virus-corona-1swlz7ejouw/full

 

Fungsi Hand Sanitizer Selain Untuk Kebersihan Tangan

Selama Pandemi, hand sanitizer menjadi  benda wajib yang harus di bawa saat bepergian keluar rumah. Hand sanitizer memang dipercaya mampu membunuh kuman yang menempel di tangan, meski tidak seampuh saat mencuci tangan dengan sabun. Tetapi tetap, menggunakan hand sanitizer dapat menjadi pilihan yang terbaik apabila posisi kita jauh dari tempat mencuci tangan.

Dibalik fungsi hand sanitizer tersebut, ternyata ada fakta unik di balik kegunaan hand sanitizer selain dapat membunuh kuman dan membersihkan telapak tangan. Hand sanitizer juga memiliki fungsi lain. Apa saja? Simak penjelasannya berikut ini :

1.      Membersihkan kacamata dan arloji

Setelah bepergian dan pulang kembali ke rumah, kamu wajib membersihkan diri dan juga mensterilkan barang–barang yang dibawa saat bepergian.

Hand sanitizer dapat digunakan untuk membersihkan kacamata dan arloji yang telah kamu gunakan beraktivitas di luar rumah. Semprotkan hand sanitizer pada permukaan kacamata dan arloji, kemudian lap dengan lap bersih yang kering, kacamata dan arloji sudah bersih bebas dari bakteri.

2.      Membersihkan handphone

Tahukah kamu? Bahwa handphone menjadi salah satu benda yang banyak mengandung bakteri karena sering disentuh oleh tangan kamu. Gunakan hand sanitizer untuk membersihkan semua sisi handphone dengan cara : semprotkan hand sanitizer ke lap bersih, lalu lap semua sisi handphone hingga bersih. Handphone sudah bebas dari bakteri.

3.      Membersihkan brush makeup

Kamu juga bisa menyemprotkan hand sanitizer pada kuas makeup, lalu keringkan. Rutinlah membersihkan brush makeup. Hal ini disebabkan, selain dapat mencegah berkembangbiaknya bakteri dan virus, membersihkan brush makeup juga dapat mencegah timbulnya jerawat pada wajah kamu.

Jadi, udah pernah mencoba salah satunya belum Sobat?

 

Sumber :

https://kumparan.com/berita-update/fakta-unik-kegunaan-hand-sanitizer-1u4spwxkndA/full

Hand Sanitizer, Benda yang wajib kamu bawa ke Mall saat ini!

Sobat MORITA, siapa yang sudah mulai jalan-jalan ke mall lagi setelah lama dirumah? Gapapa kok Sobat, tapi tetap prokes saat ke Mall dan selalu gunakan MORITA Hand Sanitizer ya, kenapa? Karena kegiatan mencuci tangan saat ini adalah kebiasaan yang harus selalu kita terapkan. Tetapi terkadang kita tidak bisa mencuci tangan menggunakan air dan sabun karena tidak tersedia di tempat tersebut atau bisa juga karena harus segera membersihkan tangan karena memegang benda-benda yang kotor. Untuk itu kamu perlu membawa Hand Sanitizer saat bepergian, salah satunya saat ke Mall.

Untuk hand sanitizer, sebaiknya kamu gunakan MORITA Hand Sanitizer, karena MORITA Hand Sanitizer berbasis alkohol 80% dalam dua bentuk sediaan yaitu Gel dan Liquid dengan 3 varian aroma yaitu original, strawberry, serta lime yang dapat membersihkan tangan kamu dari virus dan bakteri dengan cepat.

Diproduksi sesuai dengan standar WHO (World Health Organization), penggunaan MORITA Hand Sanitizer merupakan salah satu cara terbaik untuk membunuh bakteri, jamur, serta virus sehingga dapat mencegah penyebaran infeksi.

Komposisi MORITA Hand Sanitizer tersusun dari senyawa bahan aktif berupa etil alcohol (etanol), senyawa humektan berupa gliserol, serta material pendukung lainnya. MORITA Hand Sanitizer menggunakan ethanol 80% sebagai bahan aktif. Kandungan etanol 80% baik digunakan sebagai desinfektan untuk kulit karena mampu membunuh berbagai macam virus salah satunya yaitu virus Corona.

Untuk itu memilih MORITA Hand Sanitizer adalah pilihan yang tepat untuk kamu yang ingin selalu menjaga kebersihan tangan kamu dari berbagai bakteri dan virus saat berada dimanapun.

 

Ternyata Mencium Aroma Lemon Dapat Meningkatkan Konsentrasi

Saat ini aroma lemon banyak digunakan pada produk pembersih, karena aroma lemon yang segar dan dapat membuat tubuh rileks saat mencium aromanya. Ternyata ini dibuktikan dalam penelitian yang tertera pada jurnal PubMed Central Psychoneuroendocrinology yang menemukan bahwa aroma lemon mampu meningkatkan konsentrasi, energi, suasana hati, bahkan mampu melepaskan stres.

Aroma lemon mampu meningkatkan kesehatan mental dan juga fisik seperti meningkatkan detak jantung agar tubuh bernapas lebih baik sehingga otak lebih fokus dan bekerja lebih cermat.

Jadi ternyata itu alasannya kenapa ketika kita mencium aroma lemon merasa lebih tenang. Jadi, jika kamu sedang merasa stres atau penat, menghirup aroma lemon bisa dilakukan agar meningkatkan konsentrasi dan relaksasi.

Sumber: https://www.fimela.com/lifestyle/read/4127999/bukti-studi-mencium-aroma-lemon-mampu-meningkatkan-konsentrasi

 

FUNGSI ALKOHOL 80% PADA MORITA HAND SANITIZER

Kegiatan mencuci tangan saat ini adalah kebiasaan yang harus selalu kita terapkan. Tetapi terkadang kita tidak bisa mencuci tangan menggunakan air dan sabun karena tidak tersedia di tempat tersebut. Untuk itu PT St Morita Farma memproduksi Hand Sanitizer berbasis alcohol dalam dua bentuk sediaan yaitu Gel dan Liquid dengan 3 varian aroma yaitu original, strawberry, serta lime yang dapat membersihkan tangan kamu dari virus dan bakteri dengan cepat.

Diproduksi sesuai dengan standar WHO (World Health Organization), penggunaan MORITA Hand Sanitizer merupakan salah satu cara terbaik untuk membunuh bakteri, jamur, serta virus sehingga dapat mencegah penyebaran infeksi.

Komposisi MORITA Hand Sanitizer tersusun dari senyawa bahan aktif berupa etil alcohol (etanol), senyawa humektan berupa gliserol, serta material pendukung lainnya. MORITA Hand Sanitizer menggunakan ethanol 80% sebagai bahan aktif. Kandungan etanol 80% baik digunakan sebagai desinfektan untuk kulit karena mampu membunuh berbagai macam virus salah satunya yaitu virus Corona.

Untuk itu memilih MORITA Hand Sanitizer adalah pilihan yang tepat untuk kamu yang ingin selalu menjaga kebersihan tangan kamu dari berbagai bakteri dan virus.

Kesalahan yang salah saat menggunakan Hand Sanitizer

Menjaga tangan tetap bersih jadi salah satu hal paling penting, apalagi di tengah pandemic. Namun, kesalahan dalam penggunaan hand sanitizer bisa membuat efektivitasnya menjadi berkurang.
Hand sanitizer bisa menjadi alternatif mencuci tangan saat tak tersedia sabun dan air mengalir di sekitar kamu. CDC menyarankan untuk menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol minimal 60 persen untuk mengusir kuman yang ada di tangan. Kamu dapat memilih MORITA Hand Sanitizer untuk kebersihan tangan kamu karena mengandung Alkohol 80%.

Namun, penggunaan hand sanitizer juga harus tepat dan tak bisa dilakukan sembarangan. Berikut kesalahan yang sering terjadi saat menggunakan hand sanitizer:

  1. Tidak menggunakan hand sanitizer dalam jumlah cukup
    Center for Disease and Prevention Control (CDC) Amerika Serikat mengatakan, kamu perlu menggunakan hand sanitizer dalam jumlah yang tepat untuk membersihkan berbagai kuman yang ada di tangan.

    Cara terbaik adalah memastikan bahwa jumlah hand sanitizer tepat untuk membersihkan seluruh permukaan tangan. Hand sanitizer yang terlalu banyak lebih baik daripada terlalu sedikit.

 

  1. Tidak menunggu hand sanitizer hingga kering
    CDC menyarankan agar kamu membersihkan tangan selama 20-30 detik. Setelahnya, tunggu hingga terasa kering.

    Jika kamu tak menunggunya mengering, hand sanitizer tak bisa bekerja dengan baik. Berikan hand sanitizer waktu untuk menonaktifkan bakteri dan virus.

    Kamu juga disarankan untuk terus menggosok tangan secara menyeluruh hingga hand sanitizer mengering.

 

  1. Hanya mengandalkan hand sanitizer
    Hand sanitizer memang sangat membantu memebersihkan tangan dengan cepat. Tapi, bukan berarti bisa menggantikan sabun dan air mengalir untuk perlindungan utama tangan dari kuman. Kamu harus tetap mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir saat di dekatmu tersedia.

    Kamu harus tau bahwa menggunakan hand sanitizer dengan benar adalah cara yang efektif untuk memperlambat potensi penyebaran virus. Namun, hand sanitizer tak bisa jadi satu-satunya cara pencegahan virus yang bisa dilakukan. Hindari kesalahan penggunaan hand sanitizer seperti di atas untuk mendapatkan hasil maksimal.

    Sumber : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20201214161627-255-581950/3-kesalahan-penggunaan-hand-sanitizer-paling-umum.

Berapa Lama Hand Sanitizer dapat melindungi tangan kamu?

Mencuci tangan adalah salah satu kegiatan wajib yang saat ini sering kita lakukan selama pandemi COVID-19. Para ahli mengatakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah cara yang paling ampuh, namun jika kamu berada di luar rumah atau tidak ada sabun dan air di dekat kamu, maka MORITA hand sanitizer bisa jadi alternatif mencuci tangan sehingga tangan kamu bisa bebas dari virus dan bakteri.

Saat menggunakan hand sanitizer, Centers for Diseases Control and Prevention (CDC) menyarankan kamu untuk menggunakan produk hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60 persen. Nah, pas banget karena MORITA Hand Sanitizer mengandung alkohol 80%.

Lantas, seberapa lama hand sanitizer memberikan perlindungan terhadap kuman? Simak ulasannya berikut ini!

Melansir CBS News, sebuah survei baru-baru ini dilakukan kepada orang-orang Amerika. Hasilnya, setengah dari semua orang Amerika berpikir gel antibakteri atau hand sanitizer dapat bertahan lebih lama daripada yang mereka bayangkan, yaitu lebih lama dari dua menit.

Survei ini didanai oleh Healthpoint, yang menjual pembersih tangan yang mengklaim bahwa produknya dapat bekerja hingga enam jam. Namun, Koresponden Medis CBS News Dr Jennifer Ashton mengatakan bahwa meski hand sanitizer hanya memberi perlindungan sekitar dua menit, tetapi ini adalah waktu yang penting.

Namun, baik itu mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan hand sanitizer tidak akan menjaga tangan kamu tetap bersih dalam waktu lama. Kamu tetap harus segera mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer setelah menyentuh permukaan yang umum (dan seringkali kotor), seperti pegangan tangga, tombol lift, atau gagang pintu, apalagi jika kamu baru saja batuk dan bersin.

CDC menyarankan3 langkah untuk menggunakan hand sanitizer yang benar:

  1. Periksa label hand sanitizer untuk dosis yang benar, kemudian taruh jumlah itu di telapak tangan;
  2. Gosok kedua tangan;
  3. Kemudian gosok pembersih di seluruh permukaan jari dan tangan sampai kering. Ini biasanya memakan waktu sekitar 20 detik. Jangan lap atau bilas pembersih tangan sebelum kering.

Gunakanlah MORITA Hand Sanitizer dan MorClean Hand Soap untuk melindungi kebersihan tangan kamu.

Sumber:

https://www.halodoc.com/artikel/berapa-lama-hand-sanitizer-dapat-memberikan-perlindungan

Ternyata bakteri Staphylococcus aureus berbahaya bagi kesehatan

Sekitar 30% orang memiliki bakteri Staphylococcus aureus dalam hidungnya. Kehadiran bakteri ini sebenarnya tidak berbahaya, namun tetap berisiko untuk menimbulkan infeksi. Penyakit infeksi yang bisa disebabkan oleh bakteri ini antara lain adalah bakteremia, endokarditis, osteomielitis, dan penyakit kulit.

Berbagai Penyakit Serius akibat Staphylococcus aureus

Staphylococcus aereus adalah salah satu jenis bakteri Staphylococcus. Jika dilihat di bawah mikroskop, bakteri Staphylococcus akan tampak seperti sekelompok anggur. Terdapat lebih dari 30 jenis bakteri Staphylococcus, namun bakteri Staphylococcus aureus adalah tipe yang paling sering menyebabkan penyakit.

Beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus adalah:

  1. Infeksi kulit

Siapa pun bisa mengalami infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi bakteri ini, antara lain terdapat goresan atau luka terbuka pada kulit dan bersentuhan dengan penderita infeksi kulit.

Infeksi bakteri Staphylococcus aureus pada kulit bisa menyebabkan bisul, impetigo, selulitis, dan staphylcoccal scalded skin syndrome (SSSS). Biasanya infeksi bakteri ini pada kulit ditandai dengan kemerahan, bengkak, nyeri, dan adanya nanah pada luka.

  1. Penyakit bakteremia (sepsis)

Tidak hanya kulit, bakteri Staphylococcus aureus juga bisa menyebabkan bakteremia. Kondisi ini terjadi saat infeksi sudah menyebar melalui pembuluh darah, sehingga bisa mengenai berbagai organ tubuh. Bila bakteri mengeluarkan racunnya, tubuh dapat mengalami toxic shock syndrome (TSS).

Selain Staphylococcus aureus, jenis bakteri lain yang dapat menyebabkan bakteremia adalah Streptococcus pneumoniae dan Salmonella. Seseorang yang mengalami bakterimia akan mengalami gejala berupa demam, tekanan darah rendah, lebih gelisah, dan napas yang menjadi lebih cepat.

  1. Osteomielitis

Osteomielitis adalah infeksi pada tulang. Infeksi ini bisa disebabkan oleh penyebaran bakteri Staphylococcus aureus yang awalnya menginfeksi kulit, otot atau tendon, lalu menyebar ke tulang. Selain penyebaran dari infeksi kulit, osteomielitis yang disebabkan bakteri ini bisa terjadi setelah melakukan operasi tulang.

Beberapa kondisi yang mempermudah terjadinya osteomielitis adalah diabetes, cuci darah, gangguan peredaran darah, penggunaan narkoba suntik, dan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh. Osteomielitis ditandai oleh rasa nyeri pada tulang, pembengkakan, luka terbuka yang bernanah, demam dan menggigil, serta gelisah.

Bakteri Staphylococcus aureus banyak terdapat di sekitar kita. Jika tidak hati-hati, bakteri ini bisa menimbulkan infeksi. Oleh karena itu, kita perlu pencegahan dengan cara rajin mencuci tangan, gunakan MorClean Hand Soap untuk mencuci tangan kamu agar bebas dari bakteri yang membahayakan kesehatan kamu.

 

Sumber : https://www.alodokter.com/kenali-bahaya-bakteri-staphylococcus-aureus

PENTINGNYA CUCI TANGAN DENGAN SABUN DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah, pemerintah melaporkan kasus positif virus corona (Covid-19) bertambah 5.504 pada Kamis (8/4/2021) hingga pukul 12.00 WIB. Dengan penambahan data hari ini, total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 1.552.880. Meskipun begitu, masih banyak masyarakat Indonesia yang beraktivitas di luar rumah dan mengabaikan protokol kesehatan.

Virus Covid-19 tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga otak, ginjal, hati, jantung, kulit, dan pencernaan. Virus Covid-19 bisa berada dimana saja, bisa menempel di benda yang ada di sekitar kita. Tapi jangan panik, ada cara yang dinilai paling efektif selain memakai masker untuk mencegah penularan virus tersebut adalah dengan sering mencuci tangan pakai sabun. Mencuci tangan sesering mungkin dan dengan cara yang tepat (setidaknya selama 40 detik) adalah salah satu langkah paling penting untuk mencegah infeksi COVID-19.

Di beberapa negara, termasuk Indonesia, pemerintah membuat pendoman dan protokol kesehatan untuk menghadapi COVID-19. Di negara kita, protokol kesehatan ini dikenal dengan sebutan 5M. Sudah tahu apa saja protokol kesehatan 5M untuk membantu pencegahan penularan virus corona? 

Makna gerakan 5M protokol kesehatan adalah sebagai pelengkap aksi 3M. yaitu:

  1. Memakai masker,
  2. Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir,
  3. Menjaga jarak,
  4. Menjauhi kerumunan, serta
  5. Membatasi mobilisasi dan interaksi.

Mengapa penting mencuci tangan dengan sabun?

Mencuci tangan dengan sabun sangat penting bagi setiap orang untuk melindungi diri dan melakukan tindakan pencegahan penularan virus corona. Menurut Kemkes, mencuci tangan pakai sabun terbukti efektif mencegah penularan virus corona karena tangan yang bersih setelah dicuci pakai sabun dapat mengurangi risiko masuknya virus ke dalam tubuh mengingat:

a. Tanpa disadari, orang sering menyentuh mata, hidung, dan mulut sehingga dapat menyebabkan virus masuk ke dalam tubuh

b. Virus corona dari tangan yang tidak dicuci dapat berpindah ke benda lain atau permukaan yang sering disentuh – seperti pegangan tangga atau eskalator, gagang pintu, permukaan meja, atau mainan- sehingga menimbulkan risiko penyebaran virus kepada orang lain.

Bagaimana cara cuci tangan dengan sabun yang baik?

Cuci tangan dengan sabun yang baik menurut World Health Organization atau WHO adalah sebagai berikut:

SEJARAH HAND SANITIZER, PEMBERSIH TANGAN BERBASIS ALKOHOL YANG DICARI BANYAK ORANG

MORITA Indonesia – Masih bicara seputar hand sanitizer, pembersih tangan beralkohol ini sudah menjadi kebutuhan utama setiap orang saat ini. Ditengah pandemi Covid-19 tak heran setiap orang berlomba-lomba untuk mendapatkan hand sanitizer.

Namun, kira-kira sobat semua tahu gak sih.. asal mula dan bagaimana kemunculan hand sanitizer  ditengah masyarakat? Nah, artikel kali ini akan membahas bagaimana sejarah atau asal mula adanya hand sanitizer nih sobat.

Dilansir dari CNBC, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menjelaskan bahwa jika tidak tersedia air mengalir dan sabun, gunakanlah hand sanitizer setidaknya yang mengandung 60% alcohol.

Beberapa Versi Sejarah Hand Sanitizer

Dilansir dari CNBC (25/8) Alkohol menjadi bahan utama dari hand sanitizer. Sebagian besar hand sanitizer mengandung 60-95% alcohol yang dicampur dengan air dan gel.

Alkohol sendiri sudah digunakan sebagai antiseptic sejak  setidaknya akhir 1800-an.

Sedangkan asal muasal hand sanitizer masih diperdebatkan.

Versi pertama oleh Lupe Hernandez, mahasiswa keperawatan di Bakersfield, California. Pada tahun 1966 dia telah menemukan hand sanitizer, setelah menggabungkan alkohol dan gel untuk digunakan oleh dokter dalam situasi di mana mereka tidak punya waktu untuk mengakses sabun dan air hangat sebelum merawat pasien.

Baca juga: PENTINGNYA PERIZINAN RESMI PADA PRODUK HAND SANITIZER

Namun, penyelidikan baru-baru ini oleh sejarawan Smithsonian Institution, Joyce Bedi, tidak dapat menemukan jejak apa pun dari Hernandez, atau bukti apa pun dari paten AS untuk pembersih tangan dari tahun 1960-an.

Selain itu  ‘sterillium’, yang diklaim oleh perusahaan Jerman Hartmann sebagai “disinfektan tangan berbasis alkohol pertama di dunia” saat diluncurkan ke Eropa pada tahun 1965, dibuat dengan gliserin dan 75% alkohol.

Masih ditemukan versi lainnya, hand sanitizer dilakukan oleh pasangan suami istri, Goldie dan Jerry Lippman pada tahun 1946 yang digunakan untuk pekerja pabrik karet sebagai ganti bahan kimia keras untuk menghilangkan grafit dan karbon hitam dari tangan mereka.

Produknya disebut Gojo: campuran petroleum jelly, minyak mineral, dan alkohol kurang dari 5%.

Selama beberapa dekade berikutnya, Gojo terus menjual produknya sebagai pembersih industri.

Pada tahun 1988, perusahaan menemukan gel tangan Purell, yang terdiri dari 70% etil alkohol sebagai bahan utamanya, bersama dengan propilen glikol.

Purell sekarang menjadi pembersih tangan terlaris di dunia.

Perlu beberapa waktu bagi toko untuk membawa produk yang tidak benar-benar diminta oleh sebagian besar pelanggan sehari-hari. Karena itu, Gojo tidak merilis Purell ke pasar konsumen hingga tahun 1997.

Hand Sanitzier Mulai Direkomendasikan

Pada tahun 2002, CDC mulai merekomendasikan pembersih tangan berbasis alcohol (hand sanitizer) sebagai alternative untuk perawatan kesehatan dan menghilangkan kuman.

Hand sanitizer dianggap sangat praktis dan bisa digunakan dimanapun.

Baca juga: CEGAH COVID, GUNAKAN HAND SANITIZER DENGAN BAIK DAN BENAR

Selain itu, pada tahun 2009, WHO juga ikut mempromosikan penggunakan pembersih tangan berbasis alcohol dikalangan profesional, perawat dan terutama negara-negara miskin dan terbatas sumber dayanya.

Kebutuhan Setiap Orang

Berawal dari kebutuhan beberapa orang yang diklaim oleh beberapa orang mulai dari tahun 1960-an. Pembersih tangan berbasis alcohol atau hand sanitizer ditengah pandemi ini bukan lagi kebutuh sekelompok orang saja.

Hand sanitizer sudah  menjadi kebutuh setiap orang, sebagai alternative terbaik saat tidak tersedia air mengalir dan sabun untuk terbebas dari kuman dan virus.

Penulis: Naomi